Bedeng Pedagang Terminal Bus Cilacap Mulai Dibangun
Terminal Kota Cilacap
CILACAP, (CIMED) – Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Cilacap akan melakukan rekayasa di terminal bus Cilacap.
Termasuk pemindahan sementara pedagang yang berada di komplek terminal. Langkah
ini diambil menyusul akan dimulainya pekerjaan rehab rehab total terminal bus
Cilacap dari type B menjadi type A.
“Pemindahan para pedagang akan dilakukan dalam
waktu dekat. Sekarang sedang dibuat bedeng-bedeng penampungan sementara para
pedangan yang selama ini berjualan di terminal,” kata Kepala Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cilacap, U’ong Suparno melalui Kabid
Angkutan, Waluyo, Selasa (17/6) siang.
Setelah bedeng selesai, kata Waluyo, para
pedagang akan dipindahkan. Sebab bangunan utama tersebut akan mulai direhab
usai Lebaran. Sebelum pekerjaan dimulai, komplek terminal akan dipagar
keliling.
“Kios yang sekarang menghadap ke dalam
terminal dibalik menjadi menghadap ke Jalan Kalimantan. Sedangkan pedagang yang
berada di dalam terminal akan menempati bedeng. Ada 26 pedagang, tapi bedeng
yang tersedia hanya untuk 15 pedagang. Sehingga sisanya nanti akan dibuatkan
tempat lagi,” kata Waluyo.
Selama proses pembangunan yang akan
dirampungkan dalam waktu dua tahun ini, Dishubkominfo tetap akan mengoperasikan
terminal tersebut. Tujuannya, agar terminal tetap beroperasi, tanpa terganggu
adanya proyek.
Terkait hal itu, Waluyo mengaku sudah
menyosialisasikan kepada Organisasi Angkutan Darat (Organda). Sehingga para
awak bus sudah paham ketika ada rekayasa arus lalu lintas bus. Begitu juga dengan
angkutan kota (angkot).
“Angkutan kota nantinya sementara dipindah ke
Jalan Kalimantan. Sehingga jalan Kalimantan ditutup sebagian untuk angkot.
Sebagian lagi untuk lajur satu arah,” ujarnya.
Sedangkan, untuk bus AKAP dan AKDP tetap di
dalam komplek terminal menempati bekas jalur angkot.
Telan Rp 30 Miliar
Waluyo mengatakan, rehab total terminal
direncanakan akan menelan anggaran sebesar Rp 30 miliar. Alokasi anggaran
sebesar itu berasal dari dana APBN dan akan turun dalam dua tahap yakni tahun
2014 sebesar Rp 15 milar, sisanya turun pada tahun 2015.
Tahap pertama pembangunan
fisik terminal pada lahan seluas 2.934 meter persegi ini meliputi pembangunan
gedung kedatangan dan gedung keberangkatan antar kota antar provinsi (AKAP).
Kemudian ruang tunggu dilantai satu dan lantai dua diperuntukan untuk pedagang
(food court, red). Sedangkan, gedung kantor dan ruang tunggu penumpang akan
dibangun dua lantai, lantai satu untuk ruang tunggu, loket dan pusat ATM serta
lantai dua untuk ruang kantor.
“Pekerjaan berikutnya adalah jalan dan tempat parkir dengan luas 1.500 meter persegi, serta gedung selasar penumpang seluas 480 meter persegi,” pungkasnya.
“Pekerjaan berikutnya adalah jalan dan tempat parkir dengan luas 1.500 meter persegi, serta gedung selasar penumpang seluas 480 meter persegi,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar