Rabu, 18 Juni 2014

Bedeng Pedagang Terminal Bus Cilacap Mulai Dibangun
 
Terminal Kota Cilacap
 
CILACAP, (CIMED) – Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cilacap akan melakukan rekayasa di terminal bus Cilacap. Termasuk pemindahan sementara pedagang yang berada di komplek terminal. Langkah ini diambil menyusul akan dimulainya pekerjaan rehab rehab total terminal bus Cilacap dari type B menjadi type A.
“Pemindahan para pedagang akan dilakukan dalam waktu dekat. Sekarang sedang dibuat bedeng-bedeng penampungan sementara para pedangan yang selama ini berjualan di terminal,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cilacap, U’ong Suparno melalui Kabid Angkutan, Waluyo, Selasa (17/6) siang.
Setelah bedeng selesai, kata Waluyo, para pedagang akan dipindahkan. Sebab bangunan utama tersebut akan mulai direhab usai Lebaran. Sebelum pekerjaan dimulai, komplek terminal akan dipagar keliling.
“Kios yang sekarang menghadap ke dalam terminal dibalik menjadi menghadap ke Jalan Kalimantan. Sedangkan pedagang yang berada di dalam terminal akan menempati bedeng. Ada 26 pedagang, tapi bedeng yang tersedia hanya untuk 15 pedagang. Sehingga sisanya nanti akan dibuatkan tempat lagi,” kata Waluyo.
Selama proses pembangunan yang akan dirampungkan dalam waktu dua tahun ini, Dishubkominfo tetap akan mengoperasikan terminal tersebut. Tujuannya, agar terminal tetap beroperasi, tanpa terganggu adanya proyek.
Terkait hal itu, Waluyo mengaku sudah menyosialisasikan kepada Organisasi Angkutan Darat (Organda). Sehingga para awak bus sudah paham ketika ada rekayasa arus lalu lintas bus. Begitu juga dengan angkutan kota (angkot).
“Angkutan kota nantinya sementara dipindah ke Jalan Kalimantan. Sehingga jalan Kalimantan ditutup sebagian untuk angkot. Sebagian lagi untuk lajur satu arah,” ujarnya.
Sedangkan, untuk bus AKAP dan AKDP tetap di dalam komplek terminal menempati bekas jalur angkot.
Telan Rp 30 Miliar
Waluyo mengatakan, rehab total terminal direncanakan akan menelan anggaran sebesar Rp 30 miliar. Alokasi anggaran sebesar itu berasal dari dana APBN dan akan turun dalam dua tahap yakni tahun 2014 sebesar Rp 15 milar, sisanya turun pada tahun 2015.
Tahap pertama pembangunan fisik terminal pada lahan seluas 2.934 meter persegi ini meliputi pembangunan gedung kedatangan dan gedung keberangkatan antar kota antar provinsi (AKAP). Kemudian ruang tunggu dilantai satu dan lantai dua diperuntukan untuk pedagang (food court, red). Sedangkan, gedung kantor dan ruang tunggu penumpang akan dibangun dua lantai, lantai satu untuk ruang tunggu, loket dan pusat ATM serta lantai dua untuk ruang kantor.

“Pekerjaan berikutnya adalah jalan dan tempat parkir dengan luas 1.500 meter persegi, serta gedung selasar penumpang seluas 480 meter persegi,” pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar